- 1. Perubahan iklim
- 2. Rinitis alergi
- 3. Sinusitis
- 4. Flu dan dingin
- 5. Obat-obatan
- 6. Sindrom Sjogren
- Kapan harus ke dokter
Sensasi terbakar pada hidung dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan iklim, rinitis alergi, sinusitis dan bahkan menopause. Hidung yang terbakar biasanya tidak serius, tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang tersebut. Selain itu, jika sensasi terbakar disertai dengan demam, pusing atau mimisan, disarankan untuk pergi ke dokter, sehingga diagnosis yang tepat dapat dibuat.
Hidung bertanggung jawab untuk memanaskan dan menyaring udara, mencegah masuknya mikroorganisme dan zat pencemar, seperti debu, misalnya. Dengan demikian, hidung berhubungan dengan salah satu hambatan pertahanan tubuh, namun beberapa situasi dapat mengeringkan mukosa hidung dan menyebabkan sensasi terbakar atau terbakar. 6 penyebab utama terbakar di hidung adalah:
1. Perubahan iklim
Cuaca kering adalah penyebab utama hidung terbakar. Itu karena udara yang terlalu panas atau kering mengeringkan saluran udara, yang membuat orang merasa hidungnya terbakar ketika bernafas, misalnya.
Selain cuaca kering, terkena AC untuk waktu yang lama dapat mengeringkan mukosa dan menyebabkan hidung terbakar.
Apa yang harus dilakukan: Salah satu cara untuk menghindari hidung Anda terbakar karena cuaca kering adalah dengan meletakkan semangkuk air di dalam ruangan, karena itu membantu membuat udara sedikit lembab. Selain itu, penting untuk minum banyak air dan mencuci hidung dengan saline 0, 9%. Lihat cara mencuci hidung.
2. Rinitis alergi
Rinitis alergi adalah peradangan pada mukosa hidung yang disebabkan oleh adanya zat-zat yang mengiritasi, seperti debu, serbuk sari, bulu atau bulu hewan, parfum atau desinfektan, misalnya. Zat-zat ini menyebabkan iritasi pada mukosa, menyebabkan hidung berair dan gatal, selain menyebabkan sensasi terbakar. Cari tahu apa yang menyebabkan rinitis alergi dan bagaimana perawatan dilakukan.
Apa yang harus dilakukan: Untuk menghindari rinitis alergi, penting untuk membersihkan rumah secara menyeluruh, mengidentifikasi agen yang menyebabkan alergi dan menghindarinya. Dalam kasus yang lebih parah, ahli alergi dapat merekomendasikan penggunaan obat antihistamin atau vaksin anti alergi.
3. Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan pada sinus hidung yang ditandai dengan sakit kepala, perasaan berat di wajah, pilek dan, akibatnya, hidung terbakar. Sinusitis dapat disebabkan oleh virus dari genus Influenzae dan bakteri, dan penting untuk mengidentifikasi agen infeksi sehingga pengobatan yang dilakukan oleh dokter efektif.
Apa yang harus dilakukan: Perawatan untuk sinusitis ditentukan oleh dokter sesuai dengan penyebabnya: antibiotik, ketika disebabkan oleh bakteri, atau anti-flu, ketika disebabkan oleh virus. Selain itu, dekongestan hidung dapat digunakan untuk menghilangkan perasaan berat di kepala. Pahami apa itu sinusitis dan bagaimana cara mengobatinya.
4. Flu dan dingin
Baik flu dan pilek dapat menyebabkan pembakaran hidung, karena iritasi mukosa oleh adanya virus di saluran napas, bersin dan pilek. Ketahui perbedaan antara flu dan pilek.
Apa yang harus dilakukan: Untuk memerangi flu dan flu, mungkin diindikasikan untuk minum obat untuk meredakan gejala, seperti Paracetamol, selain minum banyak cairan, seperti jus dan air.
5. Obat-obatan
Beberapa obat memiliki efek samping kekeringan mukosa hidung, seperti semprotan hidung atau dekongestan. Beberapa semprotan memiliki zat yang dapat mengiritasi hidung, yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, misalnya.
Apa yang harus dilakukan: Jika sensasi terbakar pada hidung terkait dengan penggunaan obat-obatan, penting untuk pergi ke dokter agar obatnya ditangguhkan dan diganti. Dalam kasus dekongestan hidung, dokter dapat merekomendasikan penggunaan salah satu yang tidak memiliki zat kimia yang menyebabkan iritasi.
6. Sindrom Sjogren
Sindrom Sjogren adalah penyakit autoimun yang disebabkan oleh radang berbagai kelenjar di dalam tubuh, yang menyebabkan kekeringan pada mulut, mata, dan, yang lebih jarang, hidung. Lihat cara mengidentifikasi dan mendiagnosis sindrom Sjogren.
Apa yang harus dilakukan: Begitu gejala muncul, seperti mulut kering, kesulitan menelan, sulit berbicara, mata kering dan kepekaan terhadap cahaya, penting untuk berkonsultasi dengan ahli reumatologi untuk memastikan diagnosis dan memulai perawatan.
Kapan harus ke dokter
Dianjurkan untuk pergi ke dokter ketika rasa terbakar di hidung berlangsung lebih dari seminggu dan ketika gejala lainnya muncul, seperti:
- Kesulitan bernapas, Sakit kepala, Sakit tenggorokan, Hidung berdarah, Pingsan, Pusing, Demam.
Selain itu, jika ada kekeringan pada selaput lendir, seperti pada mulut, mata dan alat kelamin, penting untuk berkonsultasi dengan dokter, karena mungkin penyakit yang lebih serius, seperti sindrom Sjogren, misalnya.