Hysteria adalah gangguan psikologis yang gejalanya muncul terutama dalam kasus-kasus kecemasan ekstrem, di mana orang tersebut tidak dapat mengendalikan emosinya dan cara bertindaknya, bereaksi berlebihan atau kehilangan kesadaran, misalnya.
Perawatan untuk histeria harus dilakukan dengan terapi dengan tujuan membuat orang tersebut lebih mampu mengendalikan perasaan mereka dan merasa santai.
Gejala histeria
Orang yang memiliki histeria lebih mudah terganggu, dan juga secara emosional bergantung pada orang lain. Gejala lain yang mengindikasikan histeria adalah:
- Kram dan berat pada lengan dan kaki; Kelumpuhan dan kesulitan dalam menggerakkan anggota badan; Detak jantung meningkat; Pembengkakan leher; Perasaan pendek; Sering sakit kepala; Pingsan; Amnesia; Tremors; Nervous tics; Sensasi bola di tenggorokan; gerakan otot yang kasar.
Gejala-gejala ini, serta sifat-sifat kepribadian, meskipun lebih sering terjadi pada wanita, juga dapat mempengaruhi pria yang menderita kecemasan konstan. Gejala biasanya muncul dalam kejang, yang dapat berlangsung selama beberapa jam, hari atau minggu.
Karakteristik kepribadian umum lainnya dari orang yang menderita histeria adalah kurangnya kemauan diri sendiri, kebutuhan berlebihan untuk merasakan cinta dan simpati ekstrem, yang dapat bervariasi dengan ketidakstabilan emosional.
Saat ini, istilah histeria telah sedikit digunakan, karena dapat menyebabkan kebingungan pada saat diagnosis, selain menghasilkan prasangka, yang selanjutnya dapat memperburuk gejala yang disajikan oleh orang tersebut.
Apa yang menyebabkan
Gejala histeria, dalam banyak kasus, dimulai ketika banyak kasih sayang dan emosi ditekan, yang mengarah ke perasaan bersalah dan cemas yang luar biasa. Selain itu, beberapa faktor keturunan mungkin juga terlibat, karena gangguan ini lebih sering terjadi pada keluarga yang sama.
Histeria juga lebih sering terjadi pada orang yang tumbuh dewasa atau tinggal di lingkungan keluarga yang tidak stabil dan bertegangan tinggi, karena mengganggu kemampuan untuk berurusan dengan emosi.
Dalam kasus yang lebih jarang, gejala histeria dapat muncul setelah kematian seseorang yang sangat dekat atau kehilangan cinta yang hebat.
Perawatan untuk histeria
Bentuk perawatan terbaik untuk histeria adalah melakukan psikoterapi dengan seorang psikolog, untuk mengidentifikasi cara-cara mengatasi kecemasan berlebih dan belajar menghadapi emosi seseorang.
Selain itu, mungkin masih perlu pergi ke psikiater untuk mulai menggunakan obat-obatan ansiolitik, seperti Alprazolam, untuk menghilangkan perasaan cemas yang terus-menerus, terutama selama krisis. Pahami lebih banyak tentang berbagai cara untuk mengatasi histeria dan mencegah krisis berulang.