Rumah Gejala Minyak kedelai: apakah baik atau buruk?

Minyak kedelai: apakah baik atau buruk?

Anonim

Minyak kedelai adalah jenis minyak nabati yang diekstrak dari kacang kedelai dan kaya akan lemak tak jenuh ganda, omega 3 dan 6 dan vitamin E, yang banyak digunakan di dapur, terutama di restoran cepat saji , karena lebih murah bila dibandingkan dengan jenis minyak lainnya.

Meskipun kaya akan omegas dan vitamin E, manfaat dan bahaya minyak kedelai masih banyak dibahas, karena itu tergantung pada cara penggunaannya dan jumlah yang dikonsumsi, mampu mencegah dan mendukung penyakit kardiovaskular, misalnya.

Apakah Minyak Kedelai Baik atau Buruk?

Kerugian dan manfaat minyak kedelai masih dibahas secara luas, karena bervariasi sesuai dengan cara minyak dikonsumsi dan kuantitas. Diyakini bahwa minyak kedelai ketika dikonsumsi dalam jumlah kecil, hanya dalam persiapan makanan sehari-hari, dapat membantu menurunkan kolesterol total dan LDL, mencegah penyakit jantung, misalnya.

Selain memiliki efek perlindungan pada jantung, minyak kedelai dapat merangsang sistem kekebalan tubuh, mencegah osteoporosis dan meningkatkan kesehatan kulit, misalnya.

Di sisi lain, ketika digunakan dalam jumlah besar atau ketika digunakan kembali atau dipanaskan hingga lebih dari 180ºC, minyak kedelai mungkin tidak memiliki manfaat kesehatan. Ini karena ketika minyak dipanaskan hingga lebih dari 180ºC, komponennya terdegradasi dan menjadi racun bagi tubuh, selain mendukung proses inflamasi dan oksidasi sel, yang dapat meningkatkan kemungkinan mengembangkan masalah jantung..

Selain itu, minyak kedelai juga dapat meningkatkan risiko diabetes, masalah hati dan obesitas, misalnya.

Bagaimana cara menggunakan

Karena diskusi yang sering tentang dampak positif dan negatif dari penggunaan minyak kedelai, cara itu harus digunakan masih belum didefinisikan dengan baik. Namun, 1 sendok makan minyak kedelai diyakini cukup untuk menyiapkan makanan dan memiliki efek positif pada kesehatan seseorang.

Minyak kedelai: apakah baik atau buruk?