- Konsumsi gula yang salah
- Mengapa gula membuat kecanduan otak
- Rekomendasi konsumsi gula
- Makanan tinggi gula
- Cara memaniskan tanpa gula
- Cara menyesuaikan rasanya agar tidak membutuhkan gula
Konsumsi gula, terutama gula putih, terkait dengan peningkatan risiko memiliki masalah seperti diabetes, obesitas, kolesterol tinggi, gastritis dan sembelit.
Selain gula putih, konsumsi berlebihan produk manis yang kaya gula, seperti mousses dan kue, juga berbahaya bagi kesehatan, dan perlu untuk menghindari makanan ini agar tubuh tetap sehat dan menghindari kelebihan berat badan.
Konsumsi gula yang salah
Konsumsi gula yang sering meningkatkan kemungkinan memiliki masalah seperti:
- Kerusakan gigi, Obesitas, Diabetes, Kolesterol tinggi, Lemak hati, Kanker, Gastritis, Tekanan darah tinggi, Gout, Sembelit, Memori menurun, Miopia, Trombosis, Jerawat.
Selain itu, gula hanya menyediakan kalori kosong untuk tubuh, karena tidak mengandung vitamin atau mineral, yang merupakan nutrisi penting untuk berfungsinya tubuh.
Mengapa gula membuat kecanduan otak
Gula membuat kecanduan otak karena merangsang produksi hormon yang disebut dopamin, yang bertanggung jawab untuk sensasi kesenangan dan kesejahteraan, menyebabkan tubuh menjadi kecanduan makanan jenis ini.
Selain kecanduan, kelebihan gula juga merusak memori dan menghambat pembelajaran, yang mengarah pada penurunan kinerja dalam studi dan pekerjaan.
Rekomendasi konsumsi gula
Konsumsi gula yang disarankan per hari adalah 25 g, yang setara dengan satu sendok makan penuh, tetapi yang ideal adalah menghindari konsumsi makanan ini sebanyak mungkin, karena tubuh tidak memerlukannya untuk berfungsi dengan baik.
Selain itu, konsumsi gula merah atau madu harus lebih disukai, karena mengandung lebih banyak vitamin dan mineral daripada produk olahan, yang kurang berbahaya bagi kesehatan.
Makanan tinggi gula
Selain gula putih, banyak makanan mengandung bahan ini dalam resep mereka, juga menyebabkan kerusakan pada kesehatan. Beberapa contoh adalah:
- Makanan penutup: kue, puding, permen, dan roti manis; Minuman: minuman ringan, jus kalengan dan jus bubuk; Produk industri: coklat, gelatin, biskuit isi, saus tomat, susu kental, Nutella, madu karo.
Oleh karena itu, penting untuk menghindari mengkonsumsi makanan ini dan selalu melihat label untuk melihat apakah gula telah digunakan sebagai bahan untuk memproduksi produk. Lihat berapa banyak gula dalam makanan yang paling banyak dikonsumsi.
Cara memaniskan tanpa gula
Untuk mempermanis jus, kopi, yoghurt alami, atau membuat resep kue dan permen, orang harus lebih memilih menggunakan pemanis diet daripada gula. Pemanis terbaik adalah yang alami, seperti stevia, xylitol, erythritol, maltitol dan thaumatin, dan dapat digunakan dalam semua jenis resep dan persiapan.
Pemanis buatan, seperti aspartam, natrium siklamat, sakarin, dan sukralosa, dibuat dari bahan kimia, dan tidak direkomendasikan untuk anak-anak dan wanita hamil. Selain itu, sangat ideal bahwa minuman seperti jus, kopi dan teh diambil tanpa tambahan gula atau pemanis, dan yogurt alami, pada gilirannya, dapat dimaniskan dengan sedikit madu atau buah. Lihat daftar lengkap pemanis alami dan buatan.
Cara menyesuaikan rasanya agar tidak membutuhkan gula
Langit-langit membutuhkan waktu sekitar 3 minggu untuk membiasakan diri dengan rasa yang kurang manis, karena butuh waktu untuk memperbaharui selera di lidah, yang akhirnya beradaptasi dengan rasa baru.
Untuk memfasilitasi perubahan dan penerimaan rasa, dimungkinkan untuk menghilangkan gula sedikit demi sedikit, mengurangi jumlah yang digunakan dalam makanan sampai benar-benar nol. Dan hal yang sama harus dilakukan dengan pemanis, mengurangi jumlah tetes yang digunakan. Selain itu, konsumsi makanan yang mungkin pahit atau asam, seperti buah-buahan asam dan sayuran mentah, harus ditingkatkan.
Untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit, lihat 3 langkah sederhana untuk mengurangi konsumsi gula.