Gingivitis ulseratif nekrotikans akut, juga dikenal sebagai GUN atau GUNA, adalah peradangan parah pada gusi yang menyebabkan munculnya luka yang sangat menyakitkan dan berdarah yang akhirnya membuat mengunyah menjadi sulit.
Gingivitis jenis ini lebih umum terjadi di tempat-tempat miskin di mana tidak ada makanan yang memadai dan di mana kondisi kebersihan sangat genting, yang membuat gusi lebih rentan terhadap infeksi oleh bakteri.
Gingivitis ulseratif nekrotikan dapat disembuhkan dengan pengobatan dengan antibiotik, tetapi dapat terulang kembali jika faktor-faktor seperti kebersihan yang buruk dan kekurangan gizi tidak dihilangkan.
Gejala utama
Gejala termudah untuk diidentifikasi dari infeksi ini adalah pembengkakan gusi dan munculnya luka di sekitar gigi. Namun, gejala lain seperti:
- Kemerahan pada gusi; Nyeri parah pada gusi dan gigi; Gusi berdarah; Sensasi rasa pahit di mulut; Bau mulut tak sedap.
Luka juga dapat menyebar ke tempat lain seperti bagian dalam pipi, lidah atau atap mulut, misalnya, terutama pada orang dengan AIDS atau jika pengobatan tidak dimulai dengan cepat.
Jadi, jika gejala gingivitis ulseratif muncul, penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi atau dokter umum untuk membuat diagnosis dan memulai pengobatan yang tepat.
Bagaimana diagnosis dibuat
Diagnosis biasanya dibuat oleh dokter gigi atau dokter umum hanya dengan mengamati mulut dan menilai riwayat orang tersebut. Namun, ada beberapa kasus di mana dokter dapat memerintahkan pemeriksaan laboratorium untuk menganalisis jenis bakteri yang ada di mulut, agar dapat menyesuaikan pengobatan dengan lebih baik.
Cara mengobati radang gusi
Pengobatan untuk gingivitis ulserativa nekrotikans akut biasanya dimulai dengan membersihkan luka dan gusi dengan lembut di dokter gigi, untuk menghilangkan bakteri berlebih dan memfasilitasi penyembuhan. Kemudian, dokter gigi juga meresepkan antibiotik, seperti Metronidazole atau Phenoxymethylpenicillin, yang harus digunakan selama kurang lebih satu minggu untuk menghilangkan bakteri yang tersisa.
Dalam beberapa kasus, mungkin masih perlu menggunakan pembilas antiseptik 3 kali sehari, untuk membantu mengendalikan jumlah bakteri di mulut, selain menjaga kebersihan mulut yang tepat.
Orang yang sering mengalami kasus gingivitis, tetapi tidak memiliki gizi buruk atau perawatan mulut, harus melakukan tes darah untuk mengidentifikasi apakah ada penyakit lain yang mungkin menyebabkan masalah tersebut kambuh.
Tonton video berikut dan pelajari lebih lanjut tentang pengobatan radang gusi: