Flavonoid, juga disebut bioflavonoid, adalah senyawa bioaktif dengan sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dapat ditemukan dalam jumlah besar di beberapa makanan, seperti teh hitam, jus jeruk, anggur merah, stroberi, dan cokelat hitam, misalnya.
Flavonoid tidak disintesis oleh tubuh, dan konsumsinya penting melalui diet yang sehat dan seimbang sehingga bisa ada manfaatnya, seperti pengaturan kadar kolesterol, pengurangan gejala menopause dan melawan infeksi, misalnya.
Manfaat Flavonoid
Flavonoid ditemukan dalam beberapa makanan dan memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, hormonal, antimikroba dan anti-inflamasi, dengan beberapa manfaat kesehatan, yang utama adalah:
- Melawan infeksi, karena memiliki aktivitas antimikroba; Memperlambat penuaan dan menjaga kulit tetap sehat, karena merupakan antioksidan; Mengatur kadar kolesterol, mencegah penyakit kardiovaskular; Meningkatkan kepadatan tulang, mengurangi risiko osteoporosis; Meredakan gejala menopause; Membantu penyerapan vitamin C; Membantu mengendalikan berat badan, karena mengurangi proses inflamasi dan jumlah leptin, yang dianggap sebagai hormon kelaparan, mengendalikan nafsu makan.
Selain itu, konsumsi makanan yang kaya flavonoid secara teratur membantu mencegah penyakit neurodegeneratif, karena aktivitas antioksidannya mencegah kerusakan sel-sel saraf.
Makanan kaya flavonoid
Jumlah flavonoid dalam makanan bervariasi dalam buah-buahan, sayuran, kopi dan teh, makanan utama di mana sejumlah besar flavonoid dapat ditemukan:
- Buah-buahan kering, teh hijau, teh hitam, anggur merah, anggur, acai, jus jeruk, bawang merah, tomat, stroberi, apel, kubis, brokoli, raspberry, kopi, coklat hitam.
Tidak ada konsensus tentang jumlah ideal flavonoid yang harus direkomendasikan untuk mendapatkan semua manfaat, namun biasanya dianjurkan untuk mengonsumsi setidaknya 31 g per hari. Selain itu, penting untuk mempraktikkan aktivitas fisik secara teratur dan memiliki diet yang sehat sehingga manfaat yang dipromosikan oleh flavonoid memiliki efek jangka panjang.