Kardiomiopati diabetes adalah komplikasi langka dari diabetes yang tidak terkontrol dengan baik yang menyebabkan perubahan fungsi otot jantung yang normal dan, dari waktu ke waktu, dapat menyebabkan gagal jantung. Lihat apa saja tanda-tanda gagal jantung.
Secara umum, tipe kardiomiopati ini tidak berhubungan dengan faktor-faktor lain seperti tekanan darah tinggi atau penyakit jantung koroner dan, oleh karena itu, dikaitkan dengan perubahan yang disebabkan oleh diabetes.
Meskipun dalam kebanyakan kasus kardiomiopati diabetik tidak menyebabkan gejala apa pun sebelum timbulnya gagal jantung, adalah umum untuk mengalami perasaan sesak nafas yang konstan. Namun, gejala ini dengan cepat disertai oleh orang lain dari gagal jantung seperti:
- Pembengkakan kaki; Nyeri dada; Kesulitan bernapas; Sering lelah; Batuk kering konstan.
Pada tahap awal, ketika masih belum ada gejala, kardiomiopati dapat dideteksi melalui perubahan dalam ujian elektrokardiogram atau ekokardiogram, dan oleh karena itu disarankan untuk melakukan pemeriksaan berkala di dokter untuk mengidentifikasi hal ini dan komplikasi diabetes lainnya secara dini..
Periksa daftar lengkap komplikasi diabetes yang paling umum dan cara mengidentifikasinya.
Karena itu terjadi
Dalam kasus diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, ventrikel kiri jantung menjadi lebih melebar dan, oleh karena itu, mulai mengalami kesulitan dalam berkontraksi dan mendorong darah. Seiring waktu, kesulitan ini menyebabkan penumpukan darah di paru-paru, kaki, dan bagian tubuh lainnya.
Dengan kelebihan dan cairan di seluruh tubuh, tekanan darah meningkat, membuat jantung lebih sulit bekerja. Oleh karena itu, dalam kasus yang paling lanjut, gagal jantung muncul, karena jantung tidak lagi dapat memompa darah dengan baik.
Bagaimana perawatannya dilakukan
Pengobatan kardiomiopati diabetik direkomendasikan ketika gejala mengganggu tugas-tugas harian atau menyebabkan banyak ketidaknyamanan, dan dapat dilakukan dengan penggunaan:
- Obat penekan, seperti Captopril atau Ramipril: mengurangi tekanan darah dan membuat jantung lebih mudah memompa darah; Loop diuretik, seperti Furosemide atau Bumetanide: menghilangkan kelebihan cairan dalam urin, mencegah penumpukan cairan di paru-paru; Cardiotonics, seperti Digoxin: meningkatkan kekuatan otot jantung untuk memudahkan pekerjaan memompa darah; Antikoagulan oral, Acenocoumarol atau Warfarin: mengurangi risiko pengembangan infark atau stroke karena fibrilasi atrium yang umum pada penderita diabetes dengan kardiomiopati.
Namun, bahkan tanpa gejala, disarankan untuk menjaga diabetes tetap terkontrol, mengikuti instruksi dokter, mengontrol berat badan, makan makanan yang sehat dan melakukan latihan fisik secara teratur, karena ini adalah cara yang bagus untuk memperkuat jantung dan menghindari komplikasi, seperti gagal jantung.
Lihat bagaimana Anda dapat mengendalikan diabetes dengan baik dan menghindari masalah seperti ini.