Alergi makanan adalah reaksi alergi terhadap beberapa komponen yang ada dalam makanan tertentu dan, secara umum, terkait dengan pewarisan genetik. Dengan demikian, orang tua yang alergi cenderung memiliki anak yang juga memiliki masalah ini, yang biasanya muncul hingga usia 3 tahun, tetapi juga dapat muncul hanya pada usia dewasa.
Selain itu, adalah umum bagi anak-anak dengan alergi makanan untuk juga memiliki penyakit alergi lainnya ketika mereka tumbuh dewasa, seperti rinitis, otitis atau asma, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak Anda secara teratur untuk melakukan perawatan yang tepat dan mencegah komplikasi. Lihat semua gejala alergi makanan.
Penyebab utama
Makanan utama yang dapat menyebabkan alergi adalah susu, telur, kacang tanah, kedelai, gandum, gluten, ikan, kacang-kacangan dan makanan laut, seperti udang dan kepiting, karena mengandung protein yang dapat bereaksi dengan tubuh dan menyebabkan respon sistem kekebalan tubuh segera.
Orang harus berhati-hati untuk juga menghindari konsumsi olahan yang mengandung makanan ini sebagai bahan, seperti kue, puding, es krim, saus dan kue.
Makanan yang bisa membuat alergi bertambah parah
Orang dengan manifestasi alergi kulit harus mewaspadai makanan yang dapat memperburuk gejala kemerahan dan gatal, seperti:
- Buah-buahan: alpukat, nanas, pisang, kelapa, buah jeruk seperti jeruk dan kiwi, buah-buahan kering dan stroberi; Sayuran: bawang, terong, bayam, paprika dan tomat; Sereal: kacang mentah, jagung, gandum, kedelai; Daging dan ikan: herring, tuna, mackerel, makanan laut, salmon, salami, dan babi; Lainnya: putih telur, cokelat, bir, anggur, dan alkohol pada umumnya.
Dengan demikian, perlu dicatat apakah asupan makanan ini menyebabkan gejala alergi memburuk, dan penting juga untuk berbicara dengan dokter ahli alergi untuk menilai apakah ada kebutuhan untuk menghindari mengkonsumsi salah satu dari mereka.
Lihat bagaimana perawatan alergi makanan dilakukan.